TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari geli dengan pimpinan lembaga dan menteri yang mengaku menjalankan Nawacita dan Trisakti untuk melegitimasi kebijakannya.
Namun, kenyataannya kebijakan yang dikeluarkan jauh dari Nawacita dan Trisakti.
"Ini memang jadi beban ideologis PDI Perjuangan. Kita ingin memastikan strategi Trisakti dan Nawacita harus digunakan dalam policy pemerintah, tata pemerintah. Tapi banyak menteri yang menggunakan Nawacita atau Trisakti sebagai judgement, agak geli juga. Ini kok utang atas nama, impor pakai nama Nawacita," kata Eva dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (29/11/2015).
Eva mengungkapkan PDI Perjuangan dalam rapat internalnya selalu melakukan pengawasan dan evaluasi kebijakan Nawacita serta Trisakti yang dijalankan para menteri kabinet kerja.
Namun, target yang diminta Jokowi-JK tidak bisa dipahami seutuhnya oleh sejumlah menteri.
"Gagasan nawacita dipahami enggak? Jangan hanya legitimasi, tapi roh nawacita tidak dijelaskan. Mereka impor barang-barang bawa nawacita. Dijadikan pembenaran. Kami jeli awasi itu," ungkapnya.
Eva mengungkapkan justru dilapangan terdapat beberapa menteri yang hanya mengedepankan kepentingan kelompok dibanding kebutuhan masyarakat.
"Akhirnya nawacita dan trisakti dikalahkan, kedepankan interest mereka, ini gangguan," katanya.