Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo batal menghadiri acara festival Anti Korupsi 2015 di Bandung hari ini, Kamis (10/12/2015).
Pembukaan festival tersebut diwakili Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan.
Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana menyampaikan di awal sambutan tertulisnya, Presiden mengingatkan bahwa melawan korupsi bukan hanya karena korupsi merugikan keuangan negara.
"Tapi, kita memberantas korupsi karena korupsi merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Korupsi terbukti telah memiskinkan warga dunia," ucap Presiden dikutip Ari Dwipayana.
Presiden menyatakan korupsi terbukti membawa ketidakadilan, ketimpangan dan keterbelakangan.
Korupsi terbukti telah menjauhkan bangsa bangsa di dunia dari kemakmuran bersama.
"Itulah sebabnya, korupsi menjadi musuh bersama kita semua, musuh bersama warga dunia, serta musuh semua bangsa-bangsa," ucap Presiden.
korupsi di manapun di dunia, termasuk di Indonesia, berkembang, berevolusi sampai pada tahap korupsi dilakukan secara sistematis dan bahkan sudah berjejaring.
Karena sudah masuk sampai fase berjejaring, maka untuk melawan korupsi dikatakan Jokowi hanya dibutuhkan keberanian untuk memberangusnya.
"Aksi pencegahan yang betul betul nyata serta tindakan penegakan hukum yang betul betul tegas," kata Presiden.
Untuk mencegah dan memerangi korupsi memerlukan langkah-langkah yang komprehensif.
Presiden mengatakan kata kuncinya adalah partisipasi rakyat untuk terlibat dalam melawan korupsi.
Lalu kerjasama bahu membahu antar lembaga-lembaga penegak hukum serta sinergi antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
"Kata kuncinya adalah keteladanan para pemimpin pemegang kekuasaan dari pusat sampai daerah untuk berdiri di depan membangun kepemimpinan yang bebas dari korupsi," ujar Presiden dalam sambutan tertulisnya.