News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peringatan Hari Antikorupsi

Menag Kumpulkan Kepala KUA dan Penghulu Sambut Hari Antikorupsi

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Anti Korupsi sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember.

Banyak cara untuk memperingatinya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya, memperingati hari ini dengan menggelar Festival Anti Korupsi 2015 di Bandung.

Menteri Agama memilih cara lain dalam memperingati Hari Anti Korupsi dengan mengumpulkan 750 Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan Penghulu se Provinsi Jawa Timur.

Sengaja Kepala KUA dan penghulu dikumpulkam Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin guna meneguhkan komitmen gerakan anti gratifikasi di Surabaya, Kamis (10/12/2015).

Peneguhan tersebut ditandai dengan penandatanganan Komitmen Integritas di atas kain putih.

Sebelumnya, Menag Lukman menjadi saksi para Kepala KUA dan Penghulu Kemenag ini menandatangani Pakta Integritas yang berisi tujuh poin.

"Saya berharap seluruh jajaran ASN Kemenag dapat memberikan perubahan yang lebih baik," kata Lukman dalam siaran persnya yang diterima tribunnews.com, Jumat (11/12/2015).

Menteri bahkan menantang aparaturnya untuk membuktikan bahwa Kementerian yang bermoto Ikhlas Beramal ini 'bukan pasar' sebagaimana yang pernah dikiaskan Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Menag mengaku, ketika dipanggil Presiden SBY untuk dijadikan Menteri Agama pada akhir Mei 2014, yang terngiang dalam benaknya saat itu adalah sosok Gusdur yang ingin membubarkan Depag atau Kemenag saat ini.

Terlintas dalam ingatan Menag, perkataan Gus Dur bahwa Kemenag tidak ada bedanya dengan pasar, yang tidak ada hanya agama.

“Saya amat bersyukur atas pernyataan Gusdur tersebut. Kewajiban saya adalah membuktikan kepada Bangsa Indonesia bahkan dunia, bahwa pernyataan itu tidak benar,” kata Menag.

Disampaikan Menag, Kemenag didirikan agar masyarakat tidak tercerabut jati dirinya.

Sebab, Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius dimana nilai-nilai agama ikut serta mengatur kehidupan di tengah keragaman.

Sebelumnya Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali menyampaikan bahwa kegiatan yang sama juga sudah dilaksanakan di Yogjakarta dan Bandung.

Di dua kota itu, sudah ada 1500 tunas integritas yang lahir dan saat ini akan lahir 750 tunas integritas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini