Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mundurnya Setya Novanto membuat kursi ketua DPR kosong.
Hal itu membuat Golkar mulai melihat sejumlah kader yang pantas menggantikan Novanto.
Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Fadel Muhammad menyebutkan pihaknya akan memutuskan pengganti Novanto sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar.
Persyaratan tersebut antara lain menjabat sebagai wakil ketua umum, ketua fraksi dan anggota fraksi, berpengalaman, fungsionaris partai serta memiliki perolehan suara yang tinggi pada pemilihan legislatif.
Fadel menuturkan terdapat tiga nama yang dahulu sempat dicalonkan sebagai ketua DPR termasuk dirinya.
"Dulu waktu pemilihan yang lalu, kami sudah petakan seluruhnya, Tertinggi Dapil, saya (Fadel Muhammad), Ade Komaruddin, dan Setya Novanto," kata Fadel di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Dari tiga nama itu, Novanto akhirnya terpilih sebagai Ketua DPR.
Ade Komaruddin menjabat Ketua Fraksi Golkar.
Sedangkan Fadel menduduki kursi Ketua Komisi XI DPR.
Fadel menuturkan terpenting adalah mendapat persetujuan dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical).
Sebab, Ical yang memiliki hak prerogatif tersebut.
"Kemudian itu menjadi hak prerogatif Ketua Umum Aburizal Bakrie. Saya jadi Ketua Komisi XI juga berdasarkan pada keputusan beliau," tuturnya.
Ketika ditanyakan apakah dirinya siap menduduki jabatan Ketua DPR, Fadel masih enggan berspekulasi. "Bukan siap atau tidak siap, kita serahkan semua ke Ketua Umum," ujar Fadel.