TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain menemukan senjata api dan senjata tajam di sebuah bunker di Lapas Kerobokan, Bali, petugas dari Dirjen PAS Kemenkumham juga menemukan sebuah jenglot.
"Katanya jenglot. Saya tidak tahu, saya bukan paranormal," ujar Pelaksana harian Direktur Kamtib Ditjen Pas Priyadi saat dikonfirmasi Tribun, Sabtu(19/12/2015).
Tidak hanya jenglot, dalam penggerebekan tersebut kata Priyadi juga ditemukan kurang lebih 2 kilogram ganja.
"Temuan memang banyak. Ada senjata api dua biji. Kemudian ada ganja kering ada ganja baru ditanam kurang lebih 2 Kg. (Temuan) Senjata tajam banyak, ada handphone, macam-macam," kata Priyadi.
Menurut Priyadi, pihaknya langsung menyerahkan kepada Polres setempat untuk penanganan senjata tajam, senjata api dan ganja.
Sementara tugas Ditjen Pas, lanjut dia, adalah meneliti dan mengevaluasi mengenai hasil penggeledahan tersebut.
"Kalau memang ada langkah-langkah yang dianggap perlu untuk segera upaya penertiban dilakukan,"kata Priyadi.
Priyadi mengaku belum bisa memastikan bagaimana barang-barang yang dilarang tersebut bisa masuk ke dalam Lapas Kerobokan.
Priyadi menduga barang-barang tersebut bisa lewat kurir, dilempar dari luar lapas dan melalui orang dalam.
"Bisa masuk dari mana-mana," kata dia.
Sementara itu Plh Kepala Biro Humas Kementerian Hukum dan HAM Indro Purwoko mengungkapkan pihaknya masih harus memeriksa hasil penggeledahan tersebut.
Pihaknya juga akan memeriksa saksi-saksi untuk menentukan apakah Kepala Lapas Kerobokan dicopot atau tidak.'
"Ya kan harus melalui pemeriksaan dulu. Itu belum bisa dipastikan. Nanti dari hasil pemeriksaan baru bisa diputuskan. Itu kan masih baru temuan," kata Indro saat dihubungi terpisah.