News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Mendagri Pantau Kisruh Pilkada di Kalimantan Utara

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendagri Tjahjo Kumolo meninjau TPS 17 yang merupakan TPS di Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2015).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri menggelar video confrence dengan Penjabat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Minggu (20/12/2015) di kantor Kemendagri, Jakarta.

Video coverence dilakukan guna mendapat laporan langsung mengenai kerusakan atas kisruh Pilkada di Kaltara.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Dodi Riatmadji mengatakan, hari ini seluruh pegawai lingkup Setda Provinsi Kaltara hadir untuk membersihkan bekas pecahan kaca pascakericuhan kemarin siang, Sabtu (19/12/2015) di komplek kantor Gubernur, Tanjung Selor.

"Kalau Gedung masih aman. Namun sejumlah ruangan kacau," kata Dodi kepada wartawan, Minggu (20/12).

Semua ruangan berkaca dipecahkan para demonstran.

Mereka juga melakukan aksi pembakaran sehingga api menjalar ke dinding gedung.

Karena itu terpantau hangus.

Mulai dari atap 'eselator' ruangan gubernur ke gedung serbaguna.

Namun tidak sampai membakar bangunan gedung.

Saat ini, Wakapolda Kaltim dilaporkan juga masih berada di kantor Gubenur.

Sedangkan penjabat kepala daerah provinsi tersebut tengah melakukan 'video confrence' dengan Mendagri, Tjahjo Kumolo.

Dilaporkan bahwa sejumlah petugas aparat pemda, Polisi/TNI berjaga-jaga di sana.

Sebelumnya, sidang pleno hasil rekapitulasi Pilkada Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di Gedung Serbaguna, Kompleks Kantor Gubernur di Tanjung Selor, dikabarkan berlangsung ricuh.

Pendukung pasangan calon Yusuf SK-Martin merasa tidak puas atas hasilnya.

Mereka merusak kantor dan mobil yang diparkir di halaman gedung.

Massa pendukung pasangan nomor urut satu ini juga sempat melakukan aksi pembakaran sebagian gedung dan kendaraan di sana.

Untungnya, api bisa cepat dipadamkan petugas.

Mendagri Tjahjo mengatakan, tindakan anarkis tersebut mencederai demokrasi.

Bila tak puas dengan hasil rekapitulasi suara, mereka bisa menyalurkan lewat mekanisme hukum, misalnya ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Bukanya merusak fasilitas seperti di Kaltara," kata Tjahjo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini