Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Golkar versi Munas Ancol mengaku sedang berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk dalam rangka lobi membuka wacana kocok ulang Pimpinan DPR.
Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol Priyo Budi Santoso mengungkapkan dalam Rapimnas III muncul opsi keinginan kocok ulang.
Priyo menuturkan pihaknya siap adanya wacana kocok ulang.
Pihak Ancol juga rela melepas jabatan Ketua DPR, sebab Golkar dipastikan mendapat posisi Wakil Ketua DPR.
"Kami sudah menugaskan teman-teman di DPR yang berkiblat kepada kami, untuk melobi partai lain," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Politikus Golkar menegaskan kepengurusan Golkar Munas Ancol sah.
Pasalnya, kepengurusan tersebut masih tercatat di Kemenkumham hingga kini.
Priyo mengaku kubu Ancol sangat fleksibel soal pengganti Setya Novanto.
"Jika memang masih dipercaya mengemban Ketua DPR kami sudah ajukan nama yaitu Agus Gumiwang dan posisi Ketua Fraksi dijabat Zainudin Amali,' kata Priyo
"Tapi kalau mau kocok ulang pimpinan DPR kami juga siap, karena (sebagai partai peringkat dua pemilu legislatif) kami tetap memperoleh Wakil Ketua DPR RI," imbuh dia.
Mantan Wakil Ketua DPR itu menyesalkan sikap Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) yang secara sepihak mengajukan nama penggati Setya Novanto pada posisi Ketua DPR.
Priyo menekankan pihaknya membuka ruang dialog dengan kubu Ical untuk membicarakan persoalan pengajuan nama pengganti Setya Novanto yang sebelumnya sudah mengundurkan diri karena kasus Freeport.
"Kami membuka diri membicarakan ini dalam suasana kekeluargaan. Hanya dengan cara itu bisa tertib. Kalau tidak, tidak akan selesai karena kami mengusulkan surat yang sama ke pimpinan DPR," kata dia.