TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Rabu (23/12/2015) kemarin Densus 88 Mabes Polri melakukan penangkapan pada dua terduga ISIS dan jaringan teroris di wilayah Kota Bekasi.
Penangkapan pertama dilakukan pukul 07.15 WIB saat terduga teroris berinisial AH atau Abu Mushab hendak berangkat kerja di sebuah perusahaan otomotif.
AH yang adalah warga Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah ini ditangkap di gerbang pintu masuk Perumahan Taman Harapan Baru, kota Bekasi.
Selain menangkap AH, Densus 88 juga mengamankan berbagai barang bukti diantaranya foto copy buku kursus peledakan, daftar nama para pendukung ISIS di Indonesia, KTP, SIM, beberapa katru ATM, STNK, Laptop, power bank, eksternal harddisk, dan handphone.
Kemudian dilakukan pengembangan dan ditangkap lagi pukul 16.30 WIB di sebuah rumah kontrakan Perumahan Boulevard Hijau, Taman Harapan Indah Kota Bekasi.
Terduga yang ditangkap diketahui bernama Alli, seorang WNA Uighur yang tidak memiliki paspor. Namun memiliki KTP palsu atas nama Fariz Kusuma.
Dari hasil penggeledahan di tempat kos Alli ternyata selama ini digunakan untuk membuat bom dan turut disita pula sisa-sisa bahan peledak. Alli juga ikut berperan membuat bom dan ia bersedia menjadi pengantin atau pelaku bom bunuh diri agar mati syahid.
Menurut pengakuan Alli dan AH, diketahui Alli dibawa ke Jakarta oleh Nur Rohman dan dia di Jakarta sudah dua bulan. Alli masuk ke Indonesia melalui Batam. Sebelumnya menurut AH, Alli pernah pula menetap di Bangkok dan di Malaysia.
Sementara itu tugas AH sebagai fasilitator ialah mengirim WNI ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Dana didapatkan dari seseorang melalui istri kedua AH yang tinggal di daerah Taman Mini, Jakarta Timur.
Atas penangkapan itu, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti membenarkan. Badrodin melanjutkan penangkapan di Bekasi merupakan pengembangan dari terduga teroris lainnya yang sudah ditangkap sebelumnya.
"Kemarin memang ada terduga teroris ditangkap di Bekasi, penangkapan dan penggerebakan dilakukan oleh Densus 88. Saat ini terduga itu sudah diamankan," ungkap Badrodin, Rabu (23/12/2015) kemarin.
Menurut Badrodin, terduga teroris yang ditangkap telah mempersiapkan aksi teror yang akan dilakukan pada akhir Desember 2015. Dan mereka ada hubungannya dengan ISIS.
"Mereka ini ada hubungannya dengan yang di Suriah," tambah Badrodin.