TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan ikut bicara soal penyerangan oleh kelompok bersenjata ke Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (27/12/2015) kemarin.
Akibat penyerangan itu, tiga anggota polisi yang tengah berjaga di Polsek Sinak tewas dan tujuh pucuk senjata api ikut hilang diduga diambil pelaku yang jumlahnya puluhan.
Penyerangan terjadi jelang kedatangan Presiden Joko Widodo ke Papua pada 29 Desember 2015 besok hingga 31 Desember 2014 di Merauke, Wamena, Sorong, dan Raja Ampat.
"Kapolda dengan kekuatan pembantuan sudah di lokasi (Polsek Sinak). Untuk jenazah yang gugur telah dievakuasi ke Jayapura. Selain melakukan penyelidikan dengan tim investigasi, para pelaku juga tengah diburu," tutur Budi Gunawan, Senin (28/12/2015) di rupatama Mabes Polri.
Budi Gunawan menuturkan berdasarkan penyelidikan sementara Polri menduga pelakunya ialah Tentara Papua Merdeka (TPM) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Sementara indikasi dari kelompok TPM. Mereka pernah melakukan kejadian yang sama pada 2013, korbannya TNI dan masyarakat sipil," tegas Budi Gunawan.
Terkait kunjungan Jokowi ke Papua, jenderal bintang tiga ini menambahkan sementara ini settingan kedudukan pasukan di Papua sudah dirasa cukup. Hanya memang empat lokasi yang akan dikunjungi beliau dijaga terus.
"Berbagai antisipasi perbuatan disana sudah diantisipasi," tegasnya.
Untuk diketahui pada tahun 2013 silam, 8 anggota TNI dan dua warga sipil menjadi korban penembakan dan penyerangan oleh kelompok sipil bersenjata diduga TPM atau OPM di dua kabupaten berbeda di Papua.
Penyerangan pertama terjadi Kamis (21/2/2013) sekitar pukul 09.30 WIT di pos TNI di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Peristiwa itu menewaskan Pratu Wahyu.
Para penyerang juga melukai Lettu Reza. Kedua prajurit itu berasal dari Batalyon 753 Argaviratama, Nabire.
Penyerangan lainnya terjadi sekitar pukul 10.30 di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak. Dalam penyerangan itu tujuh orang anggota TNI tewas.
Di antaranya Sertu Udin dan Sertu Frans yang berasal dari Koramil Sinak, lima anggota lain yang tewas adalah Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo, Praka Idris, dan Pratu Mustofa yang berasal dari Batalyon 753 Argaviratama Nabire yang tengah ditugaskan di Sinak.
Penyerangan terjadi ketika mereka hendak mengambil alat komunikasi yang dikirim lewat pesawat di landasan perintis Sinak.
Jarak antara Koramil Sinak dengan landasan sekitar dua kilometer.
Saat rombongan itu berada di tanjakan, mereka tiba-tiba diserang sekelompok sipil bersenjata. Para prajurit itu tidak sempat memberi perlawanan karena mereka tidak membawa senjata.