Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemonitor asing perdamaian Aceh, Juha Christensen mengapresiasi langkah Pemerintah Joko Widodo melalui Badan Intelijen Negera yang merangkul kelompok milisi eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka pimpinan Din Minimi.
"Ini adalah capaian fantastis Joko Widodo dan BIN. Saya kagum dengan Sutiyoso, dia punya pemahaman yang luas untuk penyelesaian masalah ini," kata Juha Christensen kepada Tribun di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Langkah Pemerintahan Joko Widodo yang merangkul Din Minimi, menurut Juha telah mengendalikan kerusakan akibat dinamika politik pascaperdamaian Aceh.
Juha menyebut adanya kelompok yang tidak puas setelah berlangsungnya proses perdamaian seperti milisi pimpinan Din Minimi merupakan suatu hal yang normal.
"Untuk menangani ketidakpuasan semacam ini, memang harus digunakan cara-cara yang lunak bukan cara yang keras," kata Juha.
Pemantau asing yang telah mendampingi upaya mendapatkan perdamaian di Aceh sejak 2003 menjadi penghubung Kepala BIN, Sutiyoso dengan Din Minimi.
Menurutnya, dinamika sosial yang terjadi di Serambi Mekah selalu mendapat perhatian dunia, sehingga Pemerintah Indonesia harus tetap memberikan perhatian.