TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menyambut baik keinginan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie akan memberikan dukungannya kepada pemerintah.
"Alhamdulillah Wa Syukurillah," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Pramono mengatakan ia baru saja mendengar wacana yang terlontar dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
Namun, Pramono menegaskan posisi pmerintah tetap tidak ingin terlibat di dalam internal partai, apalagi partai yang sedang bersengketa mengenai kepengurusannya.
"Yang jelas pemerintah tidak mau ditarik-tarik dalam persoalan perbedaan konflik di internal partai. Siapapun itu, termasuk partai saya, karena pemerintah tidak boleh ikut campur ke dalam wilayah itu," ucap Pramono.
"Tetapi kalau kemudian orang yang sedang, katakanlah beda pandangan, istirahat sebentar, kemudian memberikan dukungan kepada pemerintah, Alhamdulillah," Pramono menambahkan.
Sebelumnya, Partai Golkar di bawah pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) membuka opsi untuk bergabung menjadi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Opsi ini muncul pada konsolidasi nasional Partai Golkar, Senin (4/1/2016), di Bali.
DPD I sepakat merekomendasikan agar Golkar menjadi partai pendukung pemerintah dalam konsolidasi nasional di Bali.
Namun, rekomendasi itu masih akan dibahas kembali dalam rapat pimpinan nasional yang akan segera digelar.
"Dibahas dalam rapimnas apakah kita tetap di luar pemerintahan atau bergabung dengan pemerintahan, tetapi bukan di KIH ya," kata Wakil Ketua Umum DPP Golkar Munas Bali Nurdin Halid saat dihubungi.