TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot S Wisnubroto datang ke Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat hari ini untuk menyampaikan potensi tenaga nuklir untuk listrik kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami menyampaikan bahwasanya poin yang penting juga adalah terkait yang kontroversial seperti nuklir," ujar Djarot, Selasa (12/1/2016).
Djarot mengatakan, Indonesia memiliki potensi uranium atau bahan bakar untuk reaktor nuklir sebesar 70 ribu ton.
Namun, Djarot mengatakan sampai saat ini uranium tersebut belum dimanfaatkan.
Sebab, Indonesia tidak memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
"Saya kira kita belum manfaatkan karena memang kita belum punya PLTN. kita punya reaktor riset Bandung, Yogya dan Serpong. Itu kami menggunakan uranium yang berasal dari luar," kata Djarot.
Terkait wacana pembangunan PLTN yang masih dianggap kontroversial, Djarot mengatakan pihaknya hanya menunggu sikap dari Presiden Jokowi.
"Yang penting juga adalah terkait yang kontroversial seperti nuklir kita akan mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah," kata Djarot.