TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Maritim Rizal Ramli mendapat kritik pedas dari pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris.
Menurutnya, pria yang baru setengah tahun jadi pembantu presiden itu layak menjadi korban reshuffle jilid II.
Haris mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan tahun 2016 sebagai waktunya untuk percepatan pembangunan dan kinerja kabinet.
"Kalau dielaborasi lebih lanjut, itu artinya menteri yang jeblok, mungkin menteri yang keliatan sibuk tapi gak fokus, pantas dicopot," kata Haris saat dihubungi, Rabu (13/1/2015).
Nah, dia menilai Rizal termasuk menteri yang kelihatan sibuk tapi gak fokus kerjanya. Pasalnya, bekas Kabulog itu lebih sering melontarkan kritik kepada internal pemerintahan dibanding menunjukan prestasi.
"Saya condong melihat Rizal Ramli bikin gaduh tapi kerjanya gak jelas. Lebih banyak ngomongnya," ujar dia.
Haris akui, saat ini masih sulit untuk menebak apa keputusan Presiden Joko Widodo nantinya terkait reshuffle. Namun dia juga mengingatkan bahwa menteri seperti Rizal menghambat soliditas dan kinerja pemerintahan.
"Walaupun baru masuk copot aja. Kegaduhan dia juga berpotensi menimbulkan sentimen negatif dari pasar dunia," tegasnya