Dynno Chressbon, pengamat intelijen
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat intelijen Dynno Chressbon menduga serangan bom di kawasan Sarinah, Jakarta, memiliki kaitan dengan serangan membabi buta di Paris, Perancis.
Hal itu dikatakan Dynno Chressbon dalam wawancara dengan Tribunnews.com di Jakarta beberapa saat setelah ledakan di kawasan Sarinah, Kamis (14/1/2016).
Setidaknya enam ledakan mengguncang kawasan bisnis di Sarinah, Jakarta.
Polisi mengatakan serangan itu dilakukan oleh tujuh orang.
Polisi menembak mati tiga pelaku. Empat lainnya dilumpuhkan.
Dua pelaku, kata polisi, merupakan warga negara asing.
Belum ada rincian mengenai identitas para pelaku. Demikian pula belum diungkapkan motif serangan.
Setidaknya empat orang tewas dalam insiden itu.
Dynno menjelaskan, ledakan itu kemungkinan berasal dari granat.
Para penyerang juga membawa bom (low maupun high explosive), senjata serbu AK 47 buatan Rusia, dan pistol.
Menurut Dynno, para penyerang (tujuh orang) naik sepeda motor, sekelompok lainnya mengendarai mobil Toyota Vios warna hitam.
Para penyerang yang menggunakan sepeda motor ditangkap atau ditembak mati, katanya, tapi pengemudi Toyota Vios dan penumpangnya berhasil kabur.