News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Gedung Sarinah dalam Kenangan Presiden Barack Obama

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Sarinah di Jl MH Thamrin Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama gedung Sarinah di Jl MH Thamrin Jakarta kembali tenar.

Ini karena di dekat kawasan itu, sebanyak 5 orang pelaku teror menebar teror meledakkan bom dan menembaki polisi dan warga, Kamis (14/1/2016), kemarin.

Tujuh orang tewas dalam tragedi itu.

Gedung Sarinah memang punya sejarah panjang.

Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama punya kenangan manis terhadap gedung tua itu.

"Dulu (gedung pertokoan) Sarinah adalah salah satu gedung tertinggi, namun sekarang Sarinah telah menjadi gedung terpendek (jika dibandingkan dengan gedung sekitarnya)" tutur Obama saat konfrensi pers, di Istana Negara, Selasa 9 November 2010 lalu seperti dikutip Tribunnews.com.

Obama mengatakan itu dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Setelah puluhan tahun meninggalkan Jakarta, Obama mengaku kagum melihat perkembangan Jakarta. Ia membandingkannya dengan apa yang ia ingat tiga puluh tujuh tahun lalu, ketika ia dan keluarganya masih tinggal di ibukota Indonesia.

Obama menyebutkan pusat perbelanjaan moderen pertama di Indonesia, Sarinah. Terhadap gedung yang telah dibangun sejak 1962 oleh presiden Soekarno itu, Obama menemukan banyak perubahan.

Pusat perbelanjaan ini berlokasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar tiga kilometer dari rumah Obama kecil di Menteng Dalam, antara 1967-1971.

Direktur Utama Sarinah Ira Puspadewi merasa keberatan beberapa pemberitaan menyebutkan aksi teror yang berlangsung pada, Kamis (14/1/2016) sebagai peristiwa Bom Sarinah.

Penyebutan peristiwa tersebut sebagai Bom Sarinah dinilai Ira tidak tepat karena tidak ada bom atau aksi teror yang terjadi di gedung pusat perbelanjaan tersebut.

Ira menyebutkan aksi teror tersebut terjadi memang dekat dengan tempat yang dia kelola, namun tidak ada satupun bom atau pelaku teror yang masuk ke gedung tersebut.

"Lebih akurat jika disebut Bom Thamrin. Ini skalanya se-Indonesia, bukan hanya Sarinah," kata Ira Puspawati di Kantor Kementerian BUMN, Gambir, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Dikutip Tribunnews.com dari situs sarinah.co.id, disebutkan bahwa gedung Sarinah yang saat ini berdiri sesungguhnya dibangun dengan biaya pampasan perang pemerintah Jepang yang pembukaan Department Store-nya pada tanggal 15 Agustus 1966.

Gedung ini dibangun berawal dari keinginan Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama RI yang ingin menghargai dan memulyakan nama seorang pengasuhnya yang berasal dari kalangan bawah bernama "Sarinah", maka diabadikan sebuah nama pada Department Store pertama di Indonesia pada tahun 1962, tahun dicanangkan sebagai tahun berdirinya PT Sarinah (Persero) tepatnya tanggal 17 Agustus.

Dalam perjalanannya Sarinah juga mengalami pasang surut. Bahkan pada tahun 1984 gedung Sarinah pernah mengalami kebakaran. Namun karena didorong oleh keinginan untuk melayani masyarakat, Sarinah yang telah menjadi aset nasional terus bangkit kembali.

Sebagai mitra usaha kecil, terutama pengerajin, Sarinah ingin berperan lebih besar dalam memperkenalkan produk nasional ke mancanegara lewat ekspor yang semakin ditingkatkan dari waktu kewaktu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini