TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Mabes Polri telah meneliti sejumlah hasil rekaman kamera pemantau atau CCTV yang terpasang di sekitar lokasi ledakan di pos polisi dan gerai Starbucks Coffee, kawasan gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016).
"Kami sampaikan review kejadian saat ledakan menit per menit, detik per detik. Kami baru saja dengan tim menyaksikan rekaman CCTV, sehingga nanti tidak ada timbul isu-isu lain di luar itu. Semuanya berdasarkan CCTV. Nanti itu bisa dicek kebenarannya. Namun, CCTV belum bisa dikeluarkan ke umum," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Menurut Anton, teror di kawasan gedung Sarinah pada Kamis itu diawali dengan dua ledakan awal pada waktu yang hampir bersamaan, yakni di dalam gerai Starbucks Coffee dan pospol depan gedung Sarinah.
Ada juga aksi tembak-menembak antara pelaku dan petugas selama 11 menit dan disertai empat ledakan susulan.
Berikut kronologi kejadian berdasarkan CCTV:
10.39.29: Ledakan pertama terjadi di gerai Starbucks
10.39.40: Selang 11 detik kemudian terjadi ledakan kedua di pospol lantas depan gedung Sarinah dan ada orang-orang berlarian
10.40.40: 1 sampai 2 menit setelah ledakan, 4 polisi lalulintas datang ke pospol dan disusul kemudian 4 polisi lalulintas lainnya.
Kedelapan polisi lalulintas tersebut tidak menyadari yang meledak awal berasal di gerai Starbuck Coffee karena informasi via handy talkie (ht) mereka adalah di Starbucks sehingga yang dituju dan diamanakan adalah pos polisi
10.44.00: Jalan MH Thamrin pada kedua arah ditutup petugas.
10.48.00: Empat menit kemudian ada 2 orang dengan membawa ransel muncul dari arah Starbucks Coffee atau dari kerumunan massa. Di depan kedua orang itu ada dua polisi di jalan. Kedua pelaku diduga Afif alias Sunakim dan Muhamad Ali.
Afif berjalan dari arah tiang listrik depan Starbucks Coffee ke tengah berjalan ke arah dua polisi di jalan dan langsung menembak kedua polisi tersebut. Seorang pelaku lainnya berlari ke area dalam Starbucks Coffee dan menembak dua orang warga negara asing, Amer Quali Tahar (WN Kanada) dan Yohanes Antonius Maria.
10.58.00: Sejumlah polisi berdatangan dan mendekati area depan dan samping Starbucks Coffee. Terjadi 4 ledakan susulan dan aksi baku tembak selama 11 menit antara sejumlah polisi dan pelaku.
Mulanya, pelaku melemparkan bom ke seorang polisi yang mendekat ke depan Starbucks Coffee. Lemparan kedua diarahkan pelaku ke mobil milik Kabag Operasional Polres Jakarta Pusat yang baru merapat ke lokasi.
Aksi baku tembak selama 11 menit antara pelaku yang bersembunyi di halaman parkir dan tepi kaca Starbucks Coffee dengan sejumlah polisi di luar Starbucks Coffee.
Terjadi dua ledakan susulan pada detik-detik terakhir. Seorang pelaku berupaya kembali melemparkan bom ke arah polisi, namun gagal karena lebih dulu terkena tembakan dari polisi.
Seorang pelaku lainnya juga berupaya melakukan hal yang sama, tapi lebih dulu terkena temabakan polisi. Dengan begitu, kedua bom tersebut meledak di kedua pelaku.