TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, Komisaris Eko Setio B.W, prihatin dan iba atas insiden teror di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat.
Sebagai upaya memberikan dukungan moril kepada sesama aparat kepolisian yang menjadi korban, dia menjenguk dua orang polisi yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.
Di rumah sakit itu terdapat Aiptu Dodi Maryadi (anggota lalu lintas) menderita luka tembak di perut dan Aiptu Budiyono (anggota Provost Jakarta Pusat) menderita luka tembak di perut.
"Saya menjenguk Aiptu Dodi. Kondisi berangsur membaik. Saya berdoa agar cepat sembuh dan semakin baik, agar bisa cepat kembali ke rumah dan berkumpul bersama keluarga," tutur Eko kepada wartawan, Sabtu (16/1/2016).
Saat insiden terjadi pada Kamis lalu, kata dia, Dodi hanya ingin menolong Aiptu Deni yang terkena tembakan pelaku teror.
Rupanya ketika menolong, Dodi tertembak para tersangka pelaku teror tersebut.
"Dia tertembak di bagian perut, semua korban sudah dioperasi," kata dia.
Sementara itu, dia menambahkan, kondisi Aiptu Budiono dalam keadaan koma.
Dia dirawat secara intensif di ruang ICU. Untuk sementara, dia belum dapat diajak berkomunikasi.
Insiden terjadi pada Kamis (14/1/2016) itu membuat lima aparat kepolisian menjadi korban.
Mereka yaitu, Aiptu Dodi Maryadi (anggota lalu lintas) menderita luka tembak di perut, Aiptu Budiyono (anggota Provost Jakarta Pusat) menderita luka tembak di perut.
Lalu, Aiptu Deni (anggota lalu lintas) menderita luka di kaki, Aiptu Suhadi (anggota lalu lintas) menderita luka tembak di punggung dua kali, dan Brigadir Suminto (anggota lalu lintas) menderita luka tembak di bagian tangan sebelah kiri tembus ketiak.