TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - M.Ali (40), terduga teroris warga Kampung Sanggrahan, RT 2/3, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, dikenal sebagai pemain bola kelas tarkam semasa muda.
Beberapa laki-laki di Kampung Sanggrahan yang seusai dengan Ali mengungkapkan hal itu.
Salah satunya Marsad (39), rekan Ali sejak sama-sama duduk di sekolah dasar, menceritakan, dulu Ali kerap ikut pertandingan sepakbola sampai wilayah kecamatan.
"Sampai wilayah kecamatan saja sih masih ikut dulu Ali," kata Marsad di ketika ditemui Wartakotalive.com (Tribunnews.com Netwrok) di rumahnya, Minggu (17/1/2016) siang.
Marsad tahu itu sebab dulu dia sering satu tim dengan Ali.
"Kalau anak-anak sekitar kecamatan sini saja sih kenal lah sama Ali," kata Marsad.
Begitu juga dengan Matsani (42), juga sudah kenal Ali sejak sama-sama main bola dulu.
"Tapi dulu saya sampai ikut klub Persija Barat. Kalau Ali sih pertandingan-pertanddingan antar kecamatan saja," kata Matsani kepada Wartakotalive.com
M. Ali terdeteksi sebagai salah satu teroris yang beraksi di Sarinah pada Kamis (14/1/2016) lalu.
Saat aksi Ali termasuk teroris yang terakhir meninggal.
Bahkan dia sempat menembak seorang Provos polisi sebelum akhirnya terjepit oleh kepungan polisi dan bom yang ketika itu dipegang oleh Afif meledak.
Saat Ali dan Afif terjepit diserang polisi, dalam banyak rekaman yang tersebar Afif memang terlihat hendak menyalakan bom.
Tapi entah mengapa bom itu meledak sebelum sempat dilemparkan.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw