Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pascaserangan teroris di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) aparat melakukan pengetatan keamanan.
Sejumlah obyek vital dan lokasi strategis mendapat penjagaan ekstra.
Penebalan keamanan diantaranya dilakukan di Istana Negara dan wilayah sekitarnya.
Setidaknya ada sekitar 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) prajurit TNI atau sekitar terus berjaga di kompleks pemerintahan itu.
"Semua sekarang penebalan. Pengamanan istana oleh kita (jajaran Kodam Jaya). Ada 2 SSK stand by di Monas. Dari 202 dan 203," kata Komandan Yonif 201/Jaya Yudha, Letkol Inf M.I Gogor. A.A saat dihubungi wartawan, Minggu (17/1/2016).
Maksud 202 dan 203 adalah Yonif Mekanis 202/Tajimalela yang dikomandani Letkol Inf Wawan Kusnendar dan Yonif Mekanis 203/Arya Kamuning yang dikomandani Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono.
Yonif 201/JY sendiri yang bertugas untuk pengamanan ibu kota sendiri diturunkan dan bersiaga saat pelaku teror beraksi di Sarinah, Kamis (14/1/2016).
"Ya kemarin kami datang dan sesuai SOP membantu melakukan evakuasi. Kami dari 201 turun dengan 5 Panser Anoa dan 2 Panser komodo serta 15 motor trail. Kami mengamankan perimeter, 200 meter dari TKP," kata Gogor.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa mengatakan pihaknya juga melakukan patroli kewilayahan yang dipimpin masing-masing Komandan Kodim.
"Sasarannya lokasi strategis, pusat keramaian, rumah pejabat dan sebagainya. Pengamanan ditingkatkan, patroli lebih rutin sampai diduduki pasukan pengamanan," kata Heri.
Sementara untuk penebalan pengamanan tidak hanya dilakukan di Istana Negara ataupun kantor pemerintahan saja.
"Jajaran intel melaksanakan monitoring wilayah secara tertutup dibantu jaringan informan. Pelaksanaan tugas bersinergi dengan unsur lain, utamanya Polda Metro Jaya," katanya.