TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan mengaku pihak Polri butuh waktu untuk mengecek keaslian suara dari Bahrum Naim yang disebut sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam aksi teror di Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016) lalu.
Hal ini dilakukan pasalnya Bahrum membantah dirinya adalah dalang dibalik teror Thamrin.
Bantahan tersebut beredar di situs berbagi audio SoundCloud. Durasi rekaman itu hanya 6 detik. Judulnya "Bantahan Bahrun Naim".
"Lha, wong saya itu jarang online, dikira komunikasi, komunikasi dari Hong Kong apa?" demikian isi rekaman suara itu.
"Kami belum bisa pastikan itu suara dia asli atau bukan. Masih diselidiki dengan identifikasi voice. Siapa tahu ada yang memang ingin memancing di air keruh dengan suasana begini," tegas Anton, Senin (18/1/2016) di Mabes Polri.
Anton enggan membocorkan bagaimana cara kerja identifikasi voice yang akan dilakukan Polri.
Menurutnya itu adalah teknis dan tidak bisa dibuka di publik.
"Ini tidak bisa segera, intinya kami akan cari suara pembanding. Kami akan kerjasama dengan banyak pihak soal ini," katanya.