Laporan Wartawan tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Sebanyak 1.117 anggota Gafatar di Kalimantan Barat dievakuasi, menyusul penolakkan yang semakin massif oleh warga setempat terhadap kelompok tersebut.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut peristiwa itu sudah diantisipasi aparat setempat.
"Saya sudah memerintahkan Dirjen PolPUM (Politik dan Pemerintahan Umum) segera koordinasi ke daerah dan saya sudah koordinasi juga dengan Gubernur Kalbar dan jaringan intelijen," kata Tjahjo dalam pesan elektroniknya, Rabu (20/1/2016).
Menurut Tjahjo, gubernur bersama aparat Polda dan TNI sudah mencoba mengantisipasi masalah tersebut agar tak meluas dan bisa mengendalikan situasi.
Termasuk meminta mengirim mereka untuk dievakuasi ke kampung asalnya.
"Gubernur sebagai presiden suku dayak menjamin masyarakat dayak di Kalbar tidak terlibat atau ikut campur, dan Gubernur Kalbar pastikan suku dayak Kalbar tidak terprovokasi dan terlibat," ucapnya.
Selain itu, Menkopolhukam pun sudah koordinasi dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengatsi persoalan tersebut.
Tjahjo meminta Pemda dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah harus menjamin tak ada pengusiran atau kegiatan masyarakat yang anarkis.
Kelompok Gafatar di daerah perlu dibina dan dievakuasi ke daerah asal.
Aparat dan Satpol PP juga perlu ikut mejaga keamanan ketenangan daerah.
"Kepala daerah harus turun dan pro aktif. Kemendagri sendiri segera adakan Rakor Kesbangpol bersama kepala Satpol PP se-Indonesia Minggu depan di Kemendagri," ungkapnya.