TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri masih menyelidiki soal keaslian suara dari Bahrun Naim yang disebut sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam aksi teror di Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016) lalu.
Pasalnya meskipun Polri sudah disebut turut andil, namun Bahrun membantah dirinya adalah dalang dibalik teror Thamrin.
Bantahan itu beredar di situs berbagi audio SoundCloud. Durasi rekaman itu hanya 6 detik. Judulnya "Bantahan Bahrun Naim".
"Lha, wong saya itu jarang online, dikira komunikasi, komunikasi dari Hong Kong apa?" demikian isi rekaman suara itu.
Adik Bahrun Naim, Dahlan Naim turut berkomentar menurutnya suara itu sangat mirip dengan suara sang kakak.
"Saya yakin 99 persen itu suara kakak saya, dia juga sering bercanda "dari Hongkong"," beber Dahlan.
Atas bantahan dan keterangan adik kandung Bahrun yang menyatakan itu adalah suara kakaknya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan tidak mempermasalahkan hal itu.
"Tidak papa yang bersangkutan membantah atau tidak merasa bersalah. Silahkan saja datang ke sini," tegas Anton, Kamis (21/1/2016) di Mabes Polri.
Lalu akankah Bareskrim memeriksa Dahlan untuk diminta keterangannya, menurut Anton itu mungkin saja terjadi.
"Kemungkinan itu bisa saja (adik Bahrun diperiksa), itu bisa jadi petunjuk. Rekaman suaranya masih kami perdalam, kami masih butuhkan sampe voice Bahrun," tutur Anton.
Ditanya soal apakah mungkin penyidik juga akan mengambil sampel suara Dahlan sebagai pembanding, menurut Anton hal itu tidak bisa karena walaupun ada hubungan darah belum tentu ada kesamaan suara.