TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, pimpinan ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tampil di muka publik.
Adalah Mahful M Tumanurung, eks Ketua Umum Gafatar bicara kepada persĀ di Gedung YLBHI, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Didampingi sejumlah aktivis YLBHI, dia bicara banyak hal mengenai Gafatar yang belakangan jadi kontroversi.
Karena itu, dia menolak fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) di sejumlah daerah yang menyatakan Gafatar menyebarkan aliran sesat.
"Kami tidak memiliki paham yang sama. Kami bukan bagian dari mereka. Bagaimana kami difatwa kalau kami ada di luar," kata Mahful.
Gafatar menggelar kongres pada 14 Agustus 2011 dan menetapkannya sebagai ketua umum.
Program utama Gafatar adalah pertanian mandiri.
"Gafatar tidak pernah niat merebut kekuasaan," ujar Mahful.
Mahful mengatakan, justru Gafatar ingin membantu NKRI dalam rangka ketahanan pangan dan ekonomi.
Mahful malah kecewa ketika ormas Gafatar dianggap ingin merebut kekuasaan.
Padahal, Mahful mengatakan Gafatar menjunjung tinggi nilai Pancasila, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Jadi tidak ada niatan sedikitpun, karena bicara negara, kedaulatan, proklamasi, UUD 1945, teritorial, kami anak bangsa yang cinta negeri ini, izinkan kami aktif," ucap Mahful.