News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Gafatar

Ribuan Eks Anggota Gafatar Harus Dipulangkan Demi Keamanan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan anggota eks Gafatar asal Jawa Barat tiba di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Dinas Sosial Jawa Barat, Jalan Raya Cibabat, Kota Cimahi, Selasa (26/1/2016) sekitar pukul 18.00 WIB. Ratusan anggota eks Gafatar diangkut dengan empat bus dengan penjagaan ketat anggota Polri.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melindungi ribuan mantan anggota organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang diusir oleh masyarakat Mempawah, Kalimantan Barat.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menyebut mereka harus dipulangkan ke daerahnya masing-masing untuk alasan keamanan.

Oleh karena itu, pemerintah memfasilitasi pemulangan mereka ke daerah masing-masing.

"Ya harus kembali ke rumah, ke masyarakat," ujar JK kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).

Namun bila sang mantan anggota Gafatar menolak untuk dipindahkan atau dipulangkan ke daerah masing-masing, menurut JK pemerintah tidak bisa berbuat banyak.

"Ya bagaimana, pemerintah tidak akan bisa. Kalau menolak mau apa, memang pemerintah bisa memaksa ?"ujarnya.

Ia mengingatkan, pemerintah tidak bisa memberikan jaminan keamanan yang lebih kepada para mantan anggota Gafatar yang menolak dipulangkan.

Jumlah mantan anggota Gafatar yang diusir mencapai lebih dari 1.500 orang. Sebagian besar diantaranya dievakuasi pulang ke kampung halaman masing-masing, di berbagai pelosok negri.

Namun ada sebagian yang menolak dipulangkan. Dari para mantan anggota Gafatar yang melakukan penolakan itu, sebagiannya akhirnya dapat diyakinkan untuk pulang, dan sebagiannya bersikukuh untuk tidak pulang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini