TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPN HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Mahyudin menilai berkembangnya anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dipengaruhi oleh faktor ekonomi.
Kata dia, orang-orang yang memiliki perekonomian rendah cukup mudah diajak masuk gerakan seperti Gafatar.
"Yang direkrut Gafatar adalah orang-orang yang perekonomian rendah jadi gampang dipengaruhi untuk masuk ke paham-paham semacam itu," kata Mahyudin di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu meyakini jika masyarakat Indonesia sudah memiliki perekonomian yang mapan tentu tidak mudah dipengaruhi kelompok-kelompok seperti Gafatar.
"Tapi kalau semua sudah sejahtera orang tidak gampang dibujuk-bujuk seperti itu," tegasnya.
Politikus Golkar itu mengatakan, jika anggota Gafatar sudah sadar dan kembali pada jalan yang benar hendaknya diberi kesempatan untuk kembali ke tengah masyarakat. Menurutnya, jangan seseorang dicap selamanya sesat, jikalau pada akhirnya menghendaki untuk memperbaiki pribadi sebelumnya.
"Saat Tuhan maha pengampun masa kita tidak bisa memaafkan orang saat kembali ke jalan yang benar. Jangan lantas dicap orang selamanya sesat," tandasnya.