TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menilai Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) perlu mendapatkan penanganan yang serius.
Hal itu dikarenakan para anggota Gafatar meyakini Ahmad Musadeq sebagai pemimpin.
"Ya (Gafatar) ini memang memerlukan keseriusan, karena mereka telah meyakini Musadeq. Musadeq itu adalah yang dulu bikin Al Qiyadah Al Islamiyah dan sebelumnya NII dengan segara klaimnya," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Menurut Hidayat, ada beberapa penyimpangan yang dilakukan Gafatar karena tidak sesuai dengan ajaran Islan.
Dikatakannya, Gafatar mengaduk-aduk agama dengan perilaku yang ditunjukkan para anggota ormas yang dulunya banyak bermukim di daerah Kalimantan.
"Inikan menurut saya Gafatar seperti mengaduk-aduk agama yang menghasilkan sebuah perilaku. Jika kemudian ini diaduk-aduk dan menghadirkan hal yang berbeda dari sebenarnya itu kan kemudian menjadi sesuatu yang 'menistakan agama'," ujarnya.
Masih kata Hidayat, terkait dengan hijrah atau pindah ke Kalimantan yang dilakukan kelompok Gafatar dengan berbagai logika alasan mereka merupakan sebuah faktar yang menjadi ideologi dasar ajaran kelompok NII.
Dikatakannya, dengan fakta dengan hijrah ke Kalimantan dengan tujuan mendirikan negara tentu akan menjadi masalah bagi negara Indonesia.
"Saya mengapresiasi pemerintah tanggap untuk memulangkan korban daripada Gafatar," tuturnya.