TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Drone OS Wifanusa selama dua hari, mulai hari ini, Rabu dan Kamis dipajang di Mabes TNI Angkatan Darat bertepatan dengan Focus Group Discussion (FGD).
FGD dengan tema "Pemenfaatan UAV pada Angakatan Darat" diadakan di Aula AH Nasution, Mabes TNI AD.
OS Wifanusa adalah satu dari sekian drone yang nantinya akan digunakan oleh TNI AD untuk pemanfaatan fungsi TNI AD.
Staf Ahli Kepala Staf TNI AD (Kasahli Kasad), Mayjen TNI Turmarhaban Rajagukguk mengatakan untuk menunjang tugas pokoknya, TNI AD membutuhkan alutsista pesawat terbang tanpa awak.
"Ini adalah bagian dari modernisasi alutsista untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Drone salah satu kebutuhan kita," kata Rajagukguk usai menghadiri FGD.
Dari sekian drone yang dipamerkan, OS Wifanusa satu-satunya yang bisa take off dan leanding di air dan landasan darat.
Tentu ini cocok untuk Indonesia yang mayoritas luas wilayahnya adalah laut.
"Drone ini kan salah satu prototipe yang nantinya kita akan kaji sehingga seperti apa yang kita butuhkan baik untuk tugas operasi militer perang maupun tugas operasi militer selain perang," tuturnya seraya menyebut SDM juga akan disiapkan jika semua sudah siap.
Diketahui, OS Wifanusa yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan sebanyak 3 unit adalah Drone canggih. Rencananya, 2 unit untuk perbatasan dan 1unit untuk pengawasan ZEE Natuna.
Kecanggihan dorne ini selain dilengkapi dengan 3 kamera super canggih juga bisa take off dan landing di darat serta di air.
Kemampuan terbang dorne buatan Ongen ini juga bisa mencapaia 800 km dengan lama terbang (endurance) 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (Autonomous System) yang tercanggih di dunia saat ini buatan Kanada.
Perlu diketahui Drone Ongen ini sudah mendapat sertifikat uji litbang dari TNI AL dan Sertifkat TKDN 28,01% dari Kemenperin.