TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapapun boleh mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, bahkan Setya Novanto sekalipun.
Demikian pendapat Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) yang juga mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar ini di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2016).
Saat ditanya apakah pantas mantan Ketua DPR itu maju, Jusuf Kalla menjawab diplomatis bahwa yang memutuskan bukanlah dirinya, melainkan peserta musyawarah nasional luar biasa (Munaslub), yang sebagian besarnya merupakan perwakilan setiap daerah.
"Yang memilih kan bukan saya, yang memilih dari daerah. Pasti daerah itu akan memilih yang mempunyai latar belakang yang baik, yang mampu, bersih, pasti," ujar Jusuf Kalla.
Ia memastikan pengurus partai akan berusaha agar proses pemilihan ketua baru akan berjalan diplomatis, dan tanpa politik uang.
Sehingga kandidat terbaiklah yang akan menang.
"Boleh saja (peserta) ambil uangnya, tapi jangan pilih (orangnya)," tutur Jusuf Kalla.
Untuk menjamin hal itu, menurut Jusuf Kalla, pengurus partai sudah meminta bantuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Bareskrim Mabes Polri.