Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ancaman bunuh diri diduga hanya akal-akalan seorang Labora Sitorus demi menghindari kehidupan di balik jeruji besi.
Sebab, dia tidak akan menyerahkan diri ke polisi setelah berhasil melarikan diri jika benar Labora hendak bunuh diri.
"Dia masih ingin hidup sepertinya. Kalau mau bunuh diri, dia nggak balik lagi," kata Kepala Lapas Cipinang, Edi Kurniadi.
Hal itu disampaikan Edi saat ditanyakan minimnya pengamanan untuk Labora Sitorus di Lapas Cipinang pascadipindahkan dari Lapas Sorong, Papua Barat.
Diberitakan, Labora Sitorus merupakan disersi anggota Polres Raja Empat yang dipidana 15 tahun penjara karena kasus pembalakan liar dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atas kepemilikan rekening sejumlah Rp 1,5 triliun.
Pada Senin (7/3/2016), ia terpaksa dipindahkan dari Lapas Sorong ke Jakarta karena punya catatan buruk sebagai narapidana.
Ia terbilang terpidana nakal dan licin karena beberapa kali melakukan 'perlawanan' dengan sejumlah alasan saat hendak dieksekusi jaksa dari 'markasnya', Sorong.
Di Lapas Sorong yang merupakan wilayah asalnya, ia telah beberapa kali meminta izin kembali ke rumah untuk berobat atau terapi sebelum akhirnya disorot media massa.
Aksi terkininya, ia melarikan diri karena tidak kembali ke Lapas Sorong setelah sebulan izin berobat atau terapi.
Setelah sekitar tiga hari pelarian, Labora menyerahkan diri kepolisian karena kehabisan bekal.
Aksi-aksi Labora seperti itu dilakukan karena dia merasa tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum sebagaimana putusan pengadilan.
Ia menyampaikan lebih baik mati dari pada menjalani hukuman tersebut.