TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, telah memberi maaf Mashudi, pelaku yang mengirim pesan teror.
Pemberian maaf disampaikan melalui Reza Pahlevi, sekretaris pribadi Yuddy, di Mapolda Metro Jaya pada Kamis (10/3).
Selain menyampaikan maaf, dia memerintahkan, Reza, mencabut laporan polisi.
"Pak Menpan RB sebagai pejabat tinggi negara memaafkan apa yang dilakukan Mashudi. Jadi, saya datang kemari ditugaskan untuk mencabut apa yang saya laporkan. Alasan mencabut karena permohonan maaf," tutur Reza di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/3/2016).
Dia menjelaskan, pemberian maaf itu disampaikan setelah Mashudi meminta maaf.
Permintaan maaf warga Brebes itu ditulis dalam bentuk surat dan direkam video, saat pelaku berada di dalam ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.
Lalu, dua bentuk permintaan maaf itu disampaikan secara langsung oleh Suswono, mantan Menteri Pertanian itu ke Yuddy Chrisnandi.
Menteri Pertanian di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menyampaikan permintaan maaf Mashudi karena alasan kemanusiaan.
"Jadi pak Mashudi mengirimkan surat secara tertulis yang dibawa Suswono. Video pak Mashudi ketika di tahanan dan itu sudah ditunjukkan pada menpan di kantor," kata dia.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi, menerima pesan singkat atau SMS bermakna ancaman.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB, Herman Suryatman, mengatakan M (38), guru honorer, di Brebes diduga mengirim Yudi sejumlah SMS melalui nomor telepon 087730837XXX.
Salah satu SMS bertuliskan "*su yudi g*bl*g jadi menpan rusak, kami bisa hilang kesabaran tak bantai nt dan keluargamu ! hati2 ini akan jd kenyataan,".
Dia menjelaskan, pesan dikirim sekitar bulan Desember 2015 sampai dengan Februari 2016.
Ada orang mengirim SMS bermakna ancaman berulang kali ke nomor handphone pribadi milik Yuddy Chrisnandi.