Sang jurnalis minta maaf
Tribunnews.com belum berhasil menghubungi jurnalis tersebut namun mengutip dari situs Rappler.com jurnalis tersebut telah memberikan tanggapan.
Kepada Rappler jurnalis itu mengaku tidak akan mengklarifikasi status Path, namun tak berapa lama kemudian dia mengunggah status baru.
Dia mengakui status Path yang sudah ditulis pada Kamis kemarin berbuntut panjang.
Sebab, ada yang mengcapture status tersebut lalu mengedarkannya ke dunia maya.
Ia kemudian menjelaskan awal mulanya memperoleh informasi mengenai penghargaan Wiji Thukul itu.
"Pada Rabu malam, ada seorang sahabat yang bercerita bahwa TVTL menayangkan acara pemberian penghargaan dari Xanana kepada anak Wiji Thukul, Wani. Penghargaan diberikan sebagai tanda terima kasih Xanana kepada Wiji karena dianggap berjasa membantu perjuangan Timor Leste," jelas dia.
Sahabat dari pria itu lalu menjelaskan, Xanana kemudian berbicara dalam Bahasa Indonesia mengenai jasa Thukul.
"Sahabatku terharu melihat tayangan itu, karena ada sebagian cerita yang belum dia tahu. Maka muncul lah status itu di Path," kata dia.
Alasannya menulis informasi itu di Path memang hanya ingin ditujukan bagi kalangan terbatas.
Dia menjelaskan informasi dari sahabatnya yang belum diverifikasi itu dianggap pengetahuan baru.
"Tentu saja karena belum jelas kebenarannya, kisah itu hanya ada di Path, yang terbatas. Aku kira cukup orang-orang terbatas dulu yang tahu," tuturnya.
Dia membantah status tersebut bukan bermaksud ingin mencari sensasi, melainkan semacam titik awal untuk memulai lagi upaya mengungkap kebenaran.
"Kalau sekarang ada pihak yang tak berkenan atas status tersebut, aku minta maaf yang sebesar-besarnya. Bukan tujuanku untuk membuat luka atau mengaburkan masalah," imbuhnya seperti dikutip dari Rappler.