TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan, anggota Polri banyak menjadi sorotan karena terlibat beberapa tindak pidana.
Beberapa peristiwa menonjol ialah, Brigadir Petrus Bakus, anggota Polres Melawi Kalimantan Barat yang membunuh dua anaknya.
Lalu Brigadir ACK (28), anggota Polda Metro Jaya menembak kening istrinya sendiri (AF) hingga tewas di Kampung Tower Dusun Hergamukti, Cikarang pada Sabtu lalu.
Tidak puas menembak istrinya, ACK juga menembak dirinya sendiri dan sempat dirawat di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Hingga akhirnya pada Rabu (16/3/2016), ACK dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian peristiwa terakhir anggota Sabhara Polres Metro Jakarta Selatan, Aiptu Suparno (50), Jumat (18/3/2016) gantung diri di samping rumahnya, Perumahan Green Lontar RT 10/03 nomor 3A, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menanggapi peristiwa itu, Irwasum Mabes Polri, Komjen Dwi Priyatno mengatakan pihaknya akan menggiatkan kembali pembekalan bimbingan rohani bagi para personelnya.
Sehingga apabila anggota ada yang mengalami masalah atau kesulitan, bisa memilih menyelesaikan dengan cara yang baik.
Bukan dengan jalan pintas dengan bunuh diri atau menembak diri sendiri.
"Sebenarnya bimbingan rohani itu dari dulu sudah ada, tapi sekarang akan digiatkan kembali. Mungkin seminggu sekali," ucap mantan Kapolda Jawa Tengah itu, Sabtu (19/3/2016).
Bagi anggota yang beragama Muslim, bimbingan rohani dilakukan dengan menggelar pengajian seperti membaca Yasin atau tahlilan.
Sementara yang Kristiani yakni setiap jumat acara kebaktian. Hal yang sama juga dilakukan bagi agama yang lainnya.
"Pembinaan kerohanian dilakukan agar setiap personel lebih mendekatkan diri pada Tuhan, jadi perilakunya dibentengi dengan keimanan dan dijauhkan dari berbagai penyimpangan," katanya.