Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Polri juga berduka atas tragedi jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) jenis Bell 412 di Poso Pesisir, Minggu (20/3/2016) saat sedang menjalani operasi bantuan Tinombala kepala Polri. Akibat peristiwa ini, 13 anggota TNI turut menjadi korban.
Sebagai ucapan turut berduka, Senin (21/3/2016) disela-sela acara serah terima jabatan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Riau, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti meminta anggotanya untuk mengheningkan cipta atas tragedi itu.
"Seperti diketahui bersama, kita mendapatkan musibah terjadi kecelakaan Heli TNI di Poso pesisir yang menimpa prajurit TNI sebanyak 13 orang. Rekan-rekan kita gugur, mereka bagian dari Operasi Tinombala yang dilaksanakan oleh Polri. Maki kita mengheningkan cipta dan mendoakan para korban," tutur Badrodin.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman mengatakan heli tersebut jatuh di atas perkebunan di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Dari dugaan sementara pihaknya menyebutkan, penyebab kecelakaan adalah faktor cuaca. Namun demikian menurutnya, penyebab jatuhnya helikopter masih dalam tahap penyelidikan.
"Cuaca mendekati tempat pendaratan dalam (kondisi) cuaca hujan, detilnya saya juga belum bisa memberikan gambaran, hanya seperti yang diketahui, mendekati malam hari," kata Tatang dalam jumpa pers kepada wartawan di Mabes TNI, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (20/3/2016) malam.
Menurutnya, kronologi kejadian ialah, pesawat terbang sekitar pukul 17.20 WITA dari Desa Napu menuju Poso. Sekitar pukul 17.55 WITA helikopter dengan 13 penumpang tersebut jatuh diatas perkebunan.