TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi penyebab jatuhnya helikopter Bell 412 di Poso Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016) lalu.
"Saya belum bisa meng-update yang lebih jauh karena proses sedang berjalan, proses pemeriksaan, investigasi sedang berjalan," kata Fadhilah di Media Center Dispenad, Jalan Abdul Rahman Saleh I, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016).
Hingga saat ini pihaknya juga belum bisa menjelaskan penyebab pasti dari jatuhnya helikopter milik TNI tersebut.
Namun menurut dia dalam waktu dekat ini pihaknya akan memberikan keterangan lanjutan terhadap kasus tersebut dengan berkoordinasi dengan Markas Besar (Mabes) TNI.
"Mohon sabar saja, tapi saya yakin dalam waktu dekat, kami akan keluarkan statement itu. Tentu kami akan berkoordinasi dengan Mabes TNI," kata Fadhilah.
Diberitakan sebelumnya, ada 13 anggota TNI yang jadi korban jatuhnya heli.
Mereka adalah:
1. Brigadir Jenderal TNI Anumerta Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl)
2. Brigadir Jenderal TNI Anumerta Heri
3. Brigadir Jenderal TNI Anumerta Ontang R. P.
4. Kolonel TNI Anumerta Cpm Tedy
5. Letnan Kolonel TNI Anumerta Inf Faqih
6. Mayor TNI Anumerta Dr.Yanto
7. Prajurit Satu (Pratu) TNI Anumerta Kiki
8. Mayor TNI Anumerta Cpn Agung
9. Kapten TNI Anumerta Cpn Wiradi
10. Letnan Satu (Lettu) TNI Anumerta Cpn Tito
11. Sersan Satu (Sertu) TNI Anumerta Karmin
12. Sersan Kepala (Serka) TNI Anumerta Bagus
13. Prajurit Kepala (Praka) TNI Anumerta Bangkit.