TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi menyatakan penangkapan terhadap teroris Santoso atau Abu Wardah tinggal menunggu waktu.
Saat ini, personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala terus mengepung dan mempersempit ruang gerak dari pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu.
Jenderal bintang satu ini tidak menampik, meskipun anak buahnya sudah banyak menangkap para pemasok logistik dan amunisi bagi Santoso untuk bertahan hidup, namun tetap saja masih ada beberapa yang lolos.
"Pemasok logistik sudah banyak yang kami tangkap, terakhir MAQ alias S (17), warga Indramayu, Jawa Barat," katanya, Sabtu (26/3/2016).
Rudy menegaskan pihaknya terus memantau sejumlah titik di kaki gunung yang disinyalir sebagai akses keluar masuk teroris.
"Jalur tikus kami pantau semua, semua daerah sudah steril," tambahnya.
Untuk diketahui, anak buah Santoso berinisial MAQ alias S (17), kini mendekam di tahanan Polda Sulteng untuk menjalani pemeriksaan.
Pemuda asal Indramayu, Jawa Barat ini mengaku sebagai anak buah Santoso yang bertugas menjemput makanan dan amunisi di kaki gunung.
MAQ membeberkan selama ini logistik tersebut didapat dari pemasok yang disebut sebagai "orang kota".