Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu merencanakan program Bela Negara akan masuk dalam kurikulum Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta.
Ryamizard menganggap program Bela Negara diperlukan untuk membentuk karakter mahasiswa.
"Program Bela Negara ini untuk karakter bangsa. Kalau mahasiswa saja tidak mau untuk membela negara sendiri, mau bela negara yang mana?" jelasnya di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Dia juga merencanakan menghapus masa orientasi mahasiswa saat pertama kali masuk kampus.
Biasanya mahasiswa baru dalam masa orientasi dikerjai senior yang berada di kampus.
Program tersebut, kata Ryamizard, sudah tidak lagi relevan untuk saat ini.
"Saya sudah bilang, tidak perlu lagi ada ospek. Buat apa itu? Suruh cari benda-benda tidak jelas. Mau buat apa? Tidak mendidik itu. Itu saya mau ganti menjadi Bela Negara," tambahnya.
Program Bela Negara akan disesuaikan kepada kekhasan perguruan tinggi masing-masing di setiap daerah.
Ryamizard menjelaskan bahwa program tersebut masih mempunyai keterkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sehingga, masih mempunyai manfaat bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang didapatkan kepada masyarakat melalui bimbingan dan kerja nyata.
"Diharapkan dari program ini, akan muncul kader potensial Bela Negara untuk mewujudkan pembangunan nasional. Serta memiliki pejuang yang kokoh mencintai bangsa Indonesia," jelasnya.