TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Aktivis pecinta lingkungan hidup, Greenpeace Indonesia, menurunkan sebuah video di Facebook-nya mengenai para kehidupan petani di kabupaten Batang Jawa Tengah yang susah payah memasuki sawah mereka karena telah dipagar secara paksa oleh PT Bhimasena Power Indonesia (JPower, Itochu, dan Adaro).
"Ketika kita dengan bebasnya bisa pergi ke tempat kerja, sekolah, atau melakukan aktivitas sehari-hari, saudara kita para petani di Batang harus menghadapi kenyataan pahit saat sawah sumber penghidupan mereka satu-satunya, dipagar secara paksa oleh PT Bhimasena Power Indonesia (JPower, Itochu, dan Adaro)," tulis aku Facebook Greenpeace Indonesia dalam akun resminya yang telah diverifikasi.
Dikutip Tribunnews.com, Rabu (30/3/2016), disebutkan bahwa ini adalah pemrakarsa proyek PLTU Batubara Batang.
Ketika kita dengan bebasnya bisa pergi ke tempat kerja, sekolah, atau melakukan aktivitas sehari-hari, saudara kita para petani di Batang harus menghadapi kenyataan pahit saat sawah sumber penghidupan mereka satu-satunya, dipagar secara paksa oleh PT Bhimasena Power Indonesia (JPower, Itochu, dan Adaro) pemrakarsa proyek PLTU Batubara Batang. Para petani ini tidak dapat lagi menggarap sawah yang menjadi tumpuan hidup mereka sehari-hari. Para petani pejuang lingkungan ini menolak menjual sawah mereka untuk dijadikan proyek PLTU Batubara yang hanya akan merusak lingkungan desa mereka sebagaimana yang terjadi di berbagai tempat dimana PLTU Batubara berdiri di dunia ini. Bantu sebarkan video ini dan katakan kepada Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo untuk berani bertindak melindungi petani Batang. #SOSBatang
Dikirim oleh Greenpeace Indonesia pada 29 Maret 2016
"Para petani ini tidak dapat lagi menggarap sawah yang menjadi tumpuan hidup mereka sehari-hari," demikian tertulis di Facebook itu.
Para petani pejuang lingkungan ini menolak menjual sawah mereka untuk dijadikan proyek PLTU Batubara yang hanya akan merusak lingkungan desa mereka sebagaimana yang terjadi di berbagai tempat dimana PLTU Batubara berdiri di dunia ini.
"Bantu sebarkan video ini dan katakan kepada Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo untuk berani bertindak melindungi petani Batang," tulis Facebook Greenpeace Indonesia.