TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar VII Bandung, akan menggelar muktamar yang akan mengakhiri konflik berkepanjangan partai, pada 8 April mendatang, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
"Dengan tema satu PPP untuk Indonesia yang mandiri, berdaulat dan berkepribadian," ujar Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) hasil muktamar Bandung, Emron Pangkapi, dalam konfrensi persnya di restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan, bahwa partai sudah menunjuk Suharso Monoarfa, sebagai ketua steering committee (SC).
Sebagai wakilnya partai menunjuk Zainut Tauhid, dan Arwani Thomafi sebagai sekretaris.
Dalam perhelatan tersebut, akan hadir pengurus partai dari mulai tingkat DPP hingga tingkat terkecil, serta anggota perimbangan fraksi PPP, yang jumlahnya mencapai 1.641 orang.
"Seluruh proses administrasi seperti surat menyurat, ditandatangani oleh ketua umum Suryadharma Ali, dan sekjen Romahurmuziy," ujarnya.
Mengenai penolakan dari kubu muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz, Emron mengatakan pihaknya tetap mengundang mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) itu untuk datang.
Namun Djan Faridz dan pendukungnya, belum menunjukkan dukungan.
"Kita berharap tidak ada lagi ribut-ribut setelah ini," katanya.