TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Steering Committee Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan Munaslub diundur hingga 17-21 Mei 2016.
Hal tersebut menyusul belum adanya SK (Surat Keputusan) Menkumham tentang kepengurusan Bali.
Padahal sebelumnya, panitia pelaksana memutuskan Munaslub diselenggarakan pada 7-9 Mei 2016 di Bali.
"Ini karena belum ada SK dari Menkumham untuk Bali dan kami ingin dari terbitnya SK itu menuju Munas sampai satu bulan. Jadi banyak jeda waktunya," jelas Nurdin Halid di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Nurdin menambahkan dirinya ingin Munaslub Partai Golkar sesuai dengan konstitusi negara dan menginginkan bahwa penyelenggara Munaslub merupakan kepengurusan Bali.
Mengingat putusan MA beberapa waktu lalu sudah memenangkan kubu Aburizal Bakrie.
"Pada pembukaan nantinya akan tetap dihadiri dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan akan tetap diselenggarakan di Bali," tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa akan banyak serangkaian kegiatan menuju Munaslub yang direncanakan digelar di Bali tersebut, termasuk penjaringan bakal calon dan kampanye di beberapa daerah Indonesia.