Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Masih ingat heboh kata kunci 'Salam Pramuka' saat diketik di mesin pencari Google yang muncul adalah video mesum remaja putri berpakaian pramuka.
Kehebohan tersebut ditindaklanjuti organisasi Pramuka tingkat pusat.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault bahkan mengeluarkan beberapa langkah strategis dari yang formal hingga unik.
Mengutip dari akun Twitter Adhyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) masa pemerintahan Susilo bambang Yudhoyono (SBY) periode pertama ini melakukan beberapa kebijakan.
Ia mengirim surat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tertanggal Rabu (13/4/2016) lalu.
Surat tersebut berisi permintaan agar Kemenkominfo menghapus konten-konten porno pada Google.com dan YouTube.com yang menggunakan kata kunci 'Salam Pramuka' dan 'Salam OSIS' atau kata kunci lain yang terkait.
Berikut surat tersebut:
TWITTER/ADHYAKSA DAULT - Surat resmi ke Kemenkominfo terkait kasus 'salam pramuka'.
Selain itu Adhyaksa juga mengeluarkan kebijakan unik yakni menambah tugas Tim Siber Pramuka untuk melakukan pengawasan sekaligus fokus pada internet sehat.
Cara unik lain, ia mengeluarkan 16 tweet dan hastag alternatif yang bisa digunakan untuk menangani hal ini.
"Salam Pramuka" disalahgunakan di medsos. Mari gunakan tagar #SalamPramukaAsli
tetap tenang, gembira n peduli." tulis Adhyaksa di akun Twitter miliknya, Jumat (15/4/2016).
Berikut 16 tweet yang dikeluarkan sebelumnya untuk 'menumpas' perusak kata kunci 'Salam Pramuka.
1/ Terkait adanya video mesum, jika diketik di google "salam pramuka" dan "salam OSIS", Kwarnas GP telah hub Google Indonesia & @kemkominfo.
2/ Surat ini juga kami tembuskan ke Presiden & Wapres, Kementerian dan Lembaga. Sama2 kita selamat anak2 kita.
#Jamnas2016, #PramukaUpdate.
3/ Kwarnas siap bekerjasama dengan @kemkominfo n google untuk dan melaporkan secara rutin konten2 porno kekerasan.
4/ Video2 mesum di internet dapat mendorong anak2 kita melakukan hal2 negatif, yg pasti merugikan kepentingan nasional Indonesia.
5/ Dalam waktu dekat, Kwarnas akan menambah tugas Tim Siber Pramuka dgn membentuk divisi yg fokus pada kampanye n aksi internet sehat.
6/ Ini akan kami koordinasikan dgn Kementerian & Lembaga terkait, internet sehat salah satu konsen utama sy dlm memimpin Pramuka.
7/ Diluar negeri, eropa khususnya, sudah dibatasi usia pengguna medsos, disini karena belum, maka edukasi ttg medsos harus gencar.
8/ kamera bisa jadi sumber masalah, hati2 dgn kamera hp, jgn bugil didepan kamera, jgn lakukan apa yg dilarang guru, ortu, pemuka agama.
9/ Bagi kawan2 yg upload video mesum, ini mrugikan semua, Apa yg udah diposting di medsos tak dapat ditarik kembali, ingat tak dapat ditarik.
10/ Kwarnas GP menemukan ada yg mengupload satu video mesum ke banyak akun sejak maret ini. lalu dikasi judul "salam pramuka" & "salam osis".
11/ Dlm setiap pemberitaan video mesum, harapan sy, media jg menyertakan himbauan agar tidak menyebarluaskan, dan seruan agar pelajar hati2.
12/ Kita semua jg bisa ikut melaporkan dgn memanfaatkan fasilitas ‘lapor konten’ yang ada di Youtube #internetsehat atau lapor @kemkominfo.
13/ Sebagai tindak lanjut, besok Kamis pagi, 14 April, Jam 08.00 WIB, ada pertemuan antara Kwarnas GP dengan @kemkominfo.
14/ Kwarnas Gerakan Pramuka sudah siapkan tim yg terus memantau medsos dan melaporkan konten kekerasan n porno ke @kemkominfo, google, dll.
15/ Harapannya, ada kesadaran melaporkan, ada kesadaran untuk tidak sembarang main kamera. mari terus kampanyekan bijak menggunakan kamera.
16/ Ini semua demi menjaga anak2 kita. Tolong banget pd google, youtube, fb, twitter, instagram, dll kontennya yg merusak agar dihapus. Salam.
Salam Pramuka jadi kata kunci video mesum
Sebelumnya kehebohan dipicu dari seorang netizen yang kemungkinan anggota pramuka curhat lantaran ketika mengetik 'Salam Pramuka' yang muncul di Google adalah video mesum.
Curhat tersebut menjadi viral di media sosial dan menuai kehebohan.
Sebagian besar menghujat aksi perusak kata kunci dengan memanfaatkan kata kunci salam pramuka untuk merusak moral generasi muda.
Netizen berharap persoalan ini bisa diselesaikan dan akhirnya menjadi viral dan mendapat perhatian sampai saat ini. (*)