TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat (15/6/2014) pukul 18.31 telah terjadi pembajakan 2 kapal berbendera Indonesia, yaitu Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi, di perairan perbatasan Malaysia - Filipina.
Kapal tersebut dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri, Sabtu (16/4/2016), Kapal membawa 10 orang ABK WNI. Dalam peristiwa tersebut 1 orang ABK tertembak, 5 orang selamat dan 4 orang diculik.
"Satu ABK yang tertembak sudah diselamatkan oleh Polisi Maritim Malaysia ke wilayah Malaysia guna mendapatkan perawatan," tulis keterangan tersebut.
Informasi terakhir yang diperoleh bahwa meskipun mengalami luka tembak namun yang bersangkutan dalam kondisi stabil.
Lima ABK lain yang selamat bersama kedua kapal dibawa oleh Polisi Maritim Malaysia ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia.
Kementerian Luar Negeri telah berkordinasi langsung dengan manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai detail peristiwa tersebut.
Saat ini Kementerian Luar Negeri juga terus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak di dalam negeri maupun di Malaysia dan Filipina.
Konsulat RI Tawau terus melakukan koordinasi dengan otoritas di Malaysia yang ada di wilayah tersebut.
Pemerintah Indonesia akan mengambil langkah langkah untuk mengatasi sering terjadinya pembajakan di kawasan tersebut.
Indonesia juga akan mengajak negara negara tetangga untuk meningkatkan keamanan.