TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transformasi peran sekolah bisnis dalam menjawab isu-isu terkini dunia manajemen seperti startup, sustainability, social enterprise, transformational leadership dan executive education dibahas para 29 Dekan kampus terkemuka di dunia di Bali, 20-22 April 2016.
Mereka berasal dari business school terkemuka di dunia, termasuk Yale, NUS, Berkeley Haas, IMD, Insead, LSE, ICS Hitotsubashi, HKUST, HEC Paris, IE, Sauder, ESMT dan Fudan.
Mereka hadir atas undangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) dalam kerangka kerjasama Global Network for Advance Management (GNAM) yang telah berjalan sejak tahun 2012.
GNAM sendiri diprakarsai oleh Yale School of Management, yang kemudian mengajak satu sekolah bisnis terbaik dari negara-negara terpilih untuk bergabung dalam prakarsa ini.
FEB-UI mendapat kehormatan menjadi business school pertama di ASEAN yang menjadi tuan rumah untuk pertemuan para Dekan ini.
Dua business school dari ASEAN lainnya yang tergabung di GNAM adalah NUS Business School (Singapura) dan Asian Institute of Management (Filipina).
Dekan FEB-UI, Prof Ari Kuncoro mengatakan, business school di Indonesia harus berani mengambil prakarsa untuk berdialog dan bekerjasama dengan sekolah bisnis top dunia, agar tetap relevan dengan perubahan lingkungan yang semakin cepat.
"Demonstrasi pengemudi taksi konvensional terhadap hadirnya taksi online beberapa waktu lalu misalnya, menunjukkan bahwa tantangan bisnis saat ini menjadi lebih kompleks karena adanya inovasi teknologi yang mengubah lanskap persaingan," katanya, Rabu (21/4/2016).
Hal ini, kata dia yang mesti segera dijawab oleh business school sebagai kontribusinya terhadap masyarakat.
"Sebagai tuan rumah, FEB-UI berharap akan ada rekomendasi bersama tentang isu-isu yang dibahas," katanya.
Harryadin Mahardika, Direktur MM FEB-UI sekaligus penyelenggara pertemuan ini, optimis insights dari para Dekan dari sekolah bisnis terkemuka dunia ini nantinya bermanfaat sebagai referensi dalam penyusunan kebijakan pemerintah terkait tiga hal yakni sustainability, social enterprise dan startup.
Prof Edward “Ted” Snyder, Dekan Yale School of Management, yang menjadi salah satu pemrakarsa GNAM mengatakan bahwa prakarasa Indonesia melalui FEB-UI di jaringan ini sangat penting karena mewakili perspektif emerging markets, terutama untuk isu sustainability, social enterprise dan startup.