Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mendikbud Anies Baswedan menilai video games memiliki faktor positif dan negatif bagi perkembangan anak. Ia mengingatkan orangtua agar mengawasi anaknya memainkan video games yang sesuai dengan klasifikasi umur.
"Video Games itu punya faktor positif dan negatif hanya penting untuk orang tua tahu video games yang tepat bagi anaknya, video games itu ada klasifikasinya," kata Anies di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Ia mencontohkan video games produksi Amerika Serikat yang telah menuliskan klasifikasi umur. Sehingga video games yang dimainkan anak tidak sesuai klasifikasi umur akan merusak pikiran.
"Jika sesuai dengan umurnya itu bisa mendidik video games ini saya sering analogikan seperti api, api itu kalau digunakan dengan tepat bisa untuk memasak kalau tidak tepat dia (api) bisa membakar rumah kita," kata Anies.
Ia menyebutkan klasifikasi umur pada video games seperti dibawah lima tahun lalu adapula untuk semua umur. Kemudian klasifikasi 10tahun, remaja atau dewasa.
"Bila anak-anak memainkan video games dewasa dengan kekerasan maka andrenaline anak-anak itu akan terangsang keluar dan yang mempunyai efek negatif. Jangan cepat mengatakan bahwa itu buruk semua games tidak, tapi kalau tidak sesuai dengan umurnya itu akan menjadi berbahaya," ungkapnya.
Anies mengingatkan orangtua harus mengetahui video games yang tepat. Video games dapat dijadikan sarana untuk menghabiskan waktu bersana orangtua.
"Bisa menghabiskan dengan anak-anak salah satunya dengan main games, sepak bola bersama, main pingpong bersama," ujarnya.