TRIBUNNEWS.COM - Ustaz Yusuf Mansur menolak tawaran Yusril Ihza Mahendra agar mendampinginya sebagai bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Yusuf melontarkan dirinya mau menjadi 'calon wakil presiden' (cawapres).
"Enggak-enggak, saya 'cawapres' aja. Paham? Wut langsung gitu. Presiden Thafidz gitu loh," kata Yusuf disertai tawa di kediaman Yusril, Kompleks Fatmawati Golf Mansion, Jakarta Selatan, Kamis (28/4/2016).
Yusuf menggaungkan rumah tahfidz di Indonesia. Bahkan, ia berencana membanguna 160.000 rumah tahfidz di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Yusril sebenanrya membuka kemungkinan nama-nama calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Mantan Menteri Sekretaris Negara itu mengungkapkan sudah ada beberapa nama dan diserahkan ke masyarakat untuk dipilih yang terbaik.
Nama-nama cawagub antara lain politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Boy Sadikin, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dan tokoh ulama Yusuf Mansur.
Namun, Yusuf menolak. Adhyaksa pun sudah jauh-jauh hari mengatakan tak berniat maju sebagai cawagub.
Mengenai wacana Yusuf maju sebagai calon gubernur, hingga saat ini, dia mengaku belum mendapat jawaban dari Allah.
Sebab, ia mengaku maju dirinya bukan dari partai atau independen.
"Istikharah belum pol (mantap). Musyawarahnya juga belum pada pol. Kan saya bilang, jalurnya beda. Jalur saya kan bukan partai, KTP atau independen."
"Jalur saya kan jalur sejadah kan, doa. Nah jalur ini belum beres. Terus aja. Boleh maju atau kaga. Jadi bae-bae kata Allah, jelek-jelek kata Allah, maju-maju kata Allah, mundur-mundur kata Allah. Bukan kata kite," kata Yusuf.