TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tampak akrab saat bersalaman dengan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis.
Momen itu terjadi saat rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (2/5/2016). Adegan tersebut pun seolah-olah meredam perseteruan mereka sebelumnya.
Jabat tangan Ahok dengan Harry itu ditangkap oleh juru kamera dari media televisi sesaat sebelum Presiden Jokowi membuka rapat terbatas itu.
Harry yang mengenakan batik lengan panjang dengan dominasi warna coklat tampak berjalan ke arah Ahok yang juga berjalan ke arahnya.
Dengan penuh senyum, Ahok yang mengenakan kemeja batik dengan dominasi warna hijau berjabat tangan dengan Harry.
Ditemui seusai rapat, Harry mengatakan, antara dirinya dan Ahok memang tidak ada permasalahan.
Oleh sebab itu, dia santai saja ketika bertemu dan berjabat tangan.
"Ya, tadi ketemu. Semua kan bersaudara, jadi ya enggak ada masalah. Salaman saja," ujar dia.
Sementara itu, Ahok berujar senada.
Menurut Ahok, tidak ada persoalan pribadi di antara mereka berdua.
"Saya kalau ketemu di luar, baik. Kan dulu sama-sama di Golkar," ujar Ahok.
Perseteruan Ahok dan Harry terkait dengan audit BPK tentang pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam laporan itu, BPK menemukan adanya perkiraan kerugian negara atas kebijakan itu, yakni sebesar Rp 191 miliar.
Mendengar hal itu, Ahok berang. Dia menyebut audit BPK ngaco. (Baca: Ahok: Saya Ingin Tahu KPK Tanya Apa, Orang Jelas BPK "Ngaco" Begitu)
Bahkan, Ahok menyebutkan, ada hal yang ditutup-tutupi oleh BPK dalam audit itu.
Kompas TV BPK Temukan Kerugian Negara Rp 191 Miliar
Penulis: Fabian Januarius Kuwado