Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP hari pertama yang dilaksanakan, Senin (9/5/2016).
Anies Baswedan mengatakan kelulusan ditentukan semua mata pelajaran, bukan hanya mata pelajaran yang diujikan saja.
"Dengan begitu yang diujikan lengkap termasuk mata pelajaran pancasila dan agama. Itu yang menentukan kelulusan sekolah," ujar Anies ditemui di SMPN 114 Semper, Jakarta Utara, Senin (9/5/2016).
Dalam kunjungannya tersebut, Anies menuturkan UN kali ini memang berbasis komputer.
"Mulai tahun lalu kita membuat indeks integritas. Dengan begitu, pelaksanaan ujian nasional bukan saja dilihat hasil akademiknya tetapi juga kejujuran," ujarnya.
Namun, baru 11.700 sekolah yang mendapatkan piagam integritas dari sekitar 80 ribu sekolah.
Dengan angka tersebut, kata Anies, pihaknya masih punya pekerjaan rumah yang besar karena masih banyak sekolah yang belum masuk klasifikasi jujur.
"Jadi kalau Anda datang ke sekolah lihatlah di serambinya. Jika di serambi ada piagam besar bertulisan 'Berintegritas' artinya sekolah ini jujur dalam pelaksanaan UN. Tapi jika tidak ada artinya sekolah ini dalam pelaksanaannya tidak jujur," jelasnya.
Anies juga menambahkan UN SMP digunakan untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni SMA, SMK atau MA.
"Kita membutuhkan standar yang sama di dalam proses seleksi siswa baru. Itu sebabnya kita menggunakan angka ujian nasional. Jika tidak ada angka UN kepala sekolah di banyak tempat tidak punya benteng pertahanan untuk menyeleksi siswa baru," kata Anies.
Hal ini menjadi penting untuk menyamakan persepsi bukan pada penetuan kelulusannya saja tapi pada pemanfaatan untuk seleksi di jenjang SMA, SMK, maupun MA.