Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pernyataan Menkopolhukkam Luhut Panjaitan menyiratkan dukungan pencalonan Setya Novanto di Munaslub Golkar. Demikian dikatakan Ketua DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia ketika dihubungi, Senin (9/5/2016).
"Yang cukup disayangkan ternyata dukungan itu adalah dukungan pribadi dan bukan seperti yg diberitakan selama ini bahwa Setya Novanto didukung oleh RI 1, Pak Jokowi. Hal itu juga sudah ditegaskan oleh Juru Bicara Presiden, Johan Budi," kata Doli.
Doli menilai upaya pencatutan nama Jokowi dan menjadi bahan jualan kampanye kepada pengurus daerah merupakan cara yang tidak fair. Cara tersebut, menurutnya, sangat mengganggu proses demokrasi di tubuh partai.
Ia menuturkan hal tersebut sama saja tidak mengedepankan konsep kemajuan Golkar melainkan pengaruh uang dan kekuasaan.
"Hal itu akan berdampak buruk buat pembangunan partai ke depan. Memalukan! Kalau Pak Luhut ya tentu punya kepentingan untuk mendukung Setya Novanto," imbuhnya.
Apalagi, kata Doli, telah diketahui publik keduanya memiliki hubungan spesial terkait isu 'Papa Minta Saham' PT Freeport. Ia pun mempertanyakan apakah bentuk dukungan Luhut sebagai teman biasa atau urusan bisnis dan kekuasaan.
"Kalau hal itu (urusan bisnis) yang terjadi, maka upaya untuk bangkit dan mengembalikan kejayaan partai hanya tinggal mimpi. Partai ini akan tersandera dengan kepentingan orang-orang tertentu saja. Apakah kita sebagai warga partai rela kehilangan hak kita dikebiri oleh kepentingan beberapa orang saja," jelasnya.