Proses pemilihan berlangsung cukup alot setelah Novanto dan Ade Komarudin berhasil meraih 30 persen suara. Pada putaran pertama, Novanto meraih 277 suara dan Ade Komarudin meraih 173 suara.
Pemilihan seharusnya masuk ke tahap kedua dengan memilih Novanto atau Ade. Akan tetapi, pemilihan tahap kedua ini tidak berlanjut karena Ade menyatakan mundur dari pemilihan dan mengalihkan dukungannya untuk Novanto.
Ade Komarudin mengatakan keputusan tidak melanjutkan voting pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar putaran kedua agar Munaslub berjalan rekonsiliatif. Ade menyatakan keputusan yang diambilnya adalah demi kebaikan seluruh kader dan kebesaran Partai Golkar.
"Kalau saya melanjutkan saya pikir tidak akan rekonsiliatif. Demokrasi bukanlah untuk bercerai-berai. Kita harus mengendalikan demokrasi dengan baik," kata Ade usai voting pemilihan Ketua Umum Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, sikap Ade Komarudin yang memutuskan tidak melanjutkan putaran kedua pemilihan ketua umum Partai Golkar merupakan tindakan elegan.
"Ya, itu proses yang elegan, baik. Langsung bersatu lagi, walaupun bersaing, tapi ujungnya bersatu, kita menghargai itu," kata JK usai menghadiri Apel Bela Negara di Bojonegoro, Jawa Timur.
Politisi senior Golkar itu menilai, proses penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, yang berlangsung sejak Sabtu (14/5/2016), menunjukkan dinamika politik demokratis dalam tubuh Golkar. (tribunnews/fer/kps)