Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peneliti Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Sunanto menilai belum saatnya Presiden Kedua RI Soeharto diberikan gelar pahlawan.
Selagi kasus-kasus masa lalu jaman Soeharto belum diselesaikan, menurut Sunanto belum layak Penguasa 32 tahun itu mendapat gelar Pahlawan.
"Belum saatnya Soeharto diberikan pahlawan. Selesai kan kasus-kasus zaman Soeharto baru berpikir memberikan gelar pahlawan," ujarnya kepada Tribun, Rabu (19/5/2016).
Lebih lanjut kata dia, pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto di satu sisi berdasarkan keberhasilan dalam pembagunan bangsa menjadi sangat di perlukan,
Tapi imbuhnya, dilihat dari beberapa kesalahannya maka sangat ironis diberikannya gelar Pahlawan. "Karena gelar pahlawan harus komprehensif menilainya," jelasnya.
Walau Golkar memiliki dorongan menjadikan Soeharto sebagai Pahlawan, dia meyakini Pemerintah akan mendengarkan publik tidak akan memberikan gelar itu.
Munaslub Golkar sebelumnya mengusulkan agar Presiden kedua RI Soeharto menjadi pahlawan nasional.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai Soeharto layak mendapatkan gelar itu. DPP Golkar sendiri, lanjut dia, sudah pernah memberikan penghargaan Abdi Luhur kepada mantan Soeharto.
"Saya serahkan ke munas ini untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional," ujar Aburizal.