News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kapolri

Jalan Komjen Budi Gunawan Menjadi Kapolri Diprediksi Mulus

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolri, Komjen. Pol. Budi Gunawan (kiri) mendampingi Kapolri, Jenderal Pol. Badrodin Haiti, dalam acara silaturahmi Polri bersama keluarga korban teror Thamrin di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti akan memasuki masa pensiun pada Juli 2016.

Nama Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan menjadi salah satu calon Kapolri.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago memprediksi Komjen Pol Budi Gunawan akan mulus menggantikan Badrodin Haiti.

Hal itu dikarenakan tidak derasnya penolakan publik dan kedekatan Budi Gunawan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya kira Budi Gunawan hampir dipastikan mulus menuju Kapolri. Penolakan arus publik tidak terlalu deras, apalagi BG sangat dekat dengan bu Megawati," kata Pangi melalui pesan singkat, Senin (13/6/2016).

Pangi mengatakan sampai saat ini belum jelas dosa besar Budi Gunawan sehingga mendapat perlawanan arus publik menolak sebagai Kapolri waktu lalu. 

"Kita pun masih ingat ketika BG lolos pada uji kelayakan dan kepatutan. Hampir tidak ada kendala  berarti waktu itu," katanya.

Selain itu, Pangi menilai, sampai saat ini tidak melihat sinyal perbedaan pendapat dan kehendak antara Presiden Jokowi dan Megawati.

Maka itu, Pangi melihat dukungan Jokowi tidak akan jauh berbeda dengan kehendak Megawati.

"Sekarang semua tergantung presiden. DPR pun sudah memberikan lehernya (menyerahkan penuh) ke presiden untuk memilih nama calon Kapolri. Bukan tidak mungkin presiden mengajukan calon tunggal ke DPR," tuturnya.

Di sisi lain, Pangi memperpanjang jabatan Badroddin jelas tidak baik dan berisiko.

Pasalnya, institusi besar seperti Polri pasti telah merancang dengan baik pola kepemimpinan.

"Institusi Polri saya kira punya aturan main yang harus dipatuhi. Regenerasi di internal harus terjadi secara teratur dan periodik. Ngak boleh mandek. Lho lagi lho lagi kalau bisa jangan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini